Jumat, 13 Maret 2009

Khutbah Jumat tentang NASIHAT-NASIHAT HAZRAT MASIH MAU’UD A.S.

khutbah 6 maret 2009
KHUTBAH JUM’AH HAZRAT AMIRUL MU’MININ KHALIFATUL MASIH V atba.Tanggal 6 Maret 2009 dari Baitul Futuh London, U.K.
Topik : NASIHAT-NASIHAT HAZRAT MASIH MAU’UD A.S.

Nasihat-nasihat Hazrat Masih Mau’ud a.s. kepada Jem’at yang beliau berikan pada berbagai macam kesempatan, tentang maksud dan tujuan didirikannya Jema’at Ahmadiyah ini dan mengingatkan para anggauta Jema’at tentang tanggung jawab mereka. Kemudian menjelaskan bahwa berkat memenuhi tanggung jawab itu maka perolehan dari maksud dan tujuan Jema’at sesuai dengan janji Allah swt terhadap Hazrat Masih Mau’ud a.s. adalah merupakan karunia Allah swt. Sesuai dengan nasihat-nasihat beliau itu saya akan mengemukakan beberapa hal supaya kita bisa menyadari tanggung jawab kita dan supaya dengan diulang-ulangnya perkara ini bisa menggugah kita menjadi orang-orang yang mampu meraih keridhaan-Nya. Dan kita akan menjadi pewaris-pewaris karunia Allah swt yang akan diperoleh dengan mengadakan hubungan erat dengan Jema’at.

Sambil menjelaskan maksud dan tujuan Jema’at Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda : “ Zaman kita sekarang ini adalah zaman peperangan ruhani. Peperangan dengan syetan sudah mulai. Dengan membawa semua kemakaran dan tipu daya Syetan sedang melakukan penyerangan terhadap Kubu Islam. Dan ia ingin mengalahkan Islam. Akan tetapi Allah swt telah mendirikan Jema’at ini untuk melakukan peperangan terakhir mengalahkan serangan-serangan syetan untuk selama-lamnya. Mubaraklah bagi orang-orang yang mengenal hal ini.” Kita bersyukur kepada kemurahan Allah swt yang telah memberi taufiq kepada kita untuk menggabungkan diri kedalam Jema’at ini. Diantara kita banyak yang telah menggabungkan diri kedalam Jema’at ini sebabkan banyak kebaikan para leluhur mereka yang telah mendapat taufiq lebih dulu untuk mengenal Jema’at ini. Dan kita telah lahir diantara keluarga-keluarga yang baik. Dari antara kita juga banyak yang mendapat taufiq langsung dari Allah swt untuk bai’at dan menggabungkan diri kedalam Jema’at ini. Dan sampai sekarang Jema’at ini berjalan terus dengan lancar. Dan insya Allah swt akan maju terus. Agar kita masuk kedalam kelompok orang-orang yang memerangi Syetan untuk memperoleh keridhaan Allah swt. Oleh karena itu banyak diantara kita yang tinggal dibeberapa negara didunia sedang melewati detik-detik perlawanan yang kejam dan zalim disebabkan mereka telah percaya kepada Imam Zaman sekarang ini. Akan tetapi untuk meraih maksud yang agung ini pengurbanan kita tidak terkira nilainya. Hazrat Masih Mau’ud a.s. senantiasa mengingatkan kita terhadap percobaan dan ujian ini bahwa akan banyak sekali ujian dan cobaan yang akan dihadapi, kita akan diuji dengan berbagai macam kesulitan. Dan sebagai natijahnya beliau memberi khabar-khabar yang menggembirakan juga.

Beliau bersabda :” Secara zahirnya orang-orang yang telah menerima kebenaran da’waku diwaktu sekarang ini harus melakukan peperangan yang sangat hebat terhadap nafsunya sendiri. Dia akan mengalami keadaan yang memaksa dirinya harus berpisah dari saudara-saudara kandungnya sendiri. Kegiatan ekonomi dan perniagaannya akan terpaksa harus terputus. Dia terpaksa harus mendengar berbagai macam penghinaan dan mendengar kutuk-laknat dari manusia. Akan tetapi ganjaran dari perkara itu semua akan diterima disisi Tuhan Yang Mahakuasa.” Pada zaman skarang ini semua sabda-sabda Hazrat Masih Mau’ud a.s. itu sedang disaksikan kesempurnaannya dibeberapa negara. Dan sekarang juga orang-orang Ahmadi yang sedang melakukan pengurbanan akan menerima ganjaran dari Allah swt. Khasnya pada masa-masa sekarang ini yang tengah berlaku di Pakistan dan juga di Hindustan (India) orang-orang ghair Ahmadi melakukan kekazaman yang tidak terhingga kepada para Mubayi’in baru disana. Di Pakistan setelah berdirinya pemerintahan baru berbagai macam kezaliman dan penganiayaan yang sangat berlebihan dilakukan terhadap para anggauta Jema’at disana. Dan perbuatan zalim itu dianggap mereka sebagai perkara biasa saja. Para mullah diberi kebebasan oleh Pemerintah disana untuk berlaku aniaya terhadap orang-orang Ahmadiyah. Tekad dan rencana jahat mereka sangat mengerikan. Memang dinegeri Pakistan itu undang-undang sedang lumpuh tidak berfungsi. Negara seakan-akan tuna undang-undang. Undang-undang yang adapun demikian lemahnya sehingga tidak ada sedikitpun pengaruh dan kekuatan untuk menolong atau membela orang-orang Ahmadi. Sungguh merupakana karunia Allah swt yang sangat luar biasa, ketika mereka mengancam untuk menghancurkan Jema’at Ahmadiyah secara biadab dan zalim, Allah swt telah menggagalkannya. Bahkan sebaliknya kehancuran telah menimpa diri mereka sendiri, dan hal itu kita telah menyaksikannya dengan mata kepala kita sendiri. Pada hari-hari ini juga seperti itulah yang nampak kepada kita. Sebuah rencana disusun untuk menghancurkan Jema’at Ahmadiyah, akan tetapi Allah swt sendiri membangkitkan suasana kacau dan kerusuhan yang menimpa mereka sendiri. Maka ingatlah, dimanapun Ahmadiyah dijadikan sasaran kejahatan dan kezaliman, hal itu merupakan peperangan terakhir dengan syaitan. Dan demi meraih keridhaan Allah swt kita semua sudah bergabung dengan lasykar yang telah didirkan oleh Imam Zaman sekarang ini, oleh sebab itu sambil memperkuat iman kita harus meningkatkan azam (tekad bulat dan teguh) dan sambil memohon istiqamah kepada Allah swt kita harus memperlihatkan kesabaran dan ketabahan. Setiap waktu harus selalu meningkatkan berdo’a sambil merundukkan kepala dihadapan Allah swt. Maka insya Allah, akhirnya kemenangan akan berada ditangan Jema’at Hazrat Masih Mau’ud a.s. Sebagaimana beliau bersabda : “ Untuk mengalahkan kekuatan syetan-syetan jahat itu Allah swt telah menegakkan Jema’at ini. Akan tetapi kita harus ingat kepada yang satu ini, yaitu untuk mengalahkan syetan yang berkeliaran diluar, kita harus berusaha untuk mengatasi syetan yang ada didalam diri kita masing-masing. Sebab kemenangan kita dapat diperoleh bukan karena adanya hubungan secara zahiriah dengan Hazrat Masih Mau’ud a.s. melainkan dengan jalan khusyuknya do’a yang dipanjatkan kepada Allah swt. Dan untuk kemaqbulan do’a-do’a kita diperlukan adanya amal perbuatan yang sesuai dengan kehendak Allah swt. Dan untuk itu diperlukan jihad melawan hawa nafsu.

Sehubungan dengan perkara ini Hazrat Masih Mau’ud a.s. telah memberi nasihat kepada kita yaitu : “ Keinginan-keinginan hawa nafsu adalah syirik, dia menutupi kalbu manusia. Sekalipun manusia telah melakukan bai’at, maka syirik itu akan menjadi sebab tergelincir baginya.” Yakni kehendak nafsu manusia adalah syirik. Dan dia menutupi kalbu manusia dengan tabir sekalipun manusia telah melakukan bai’at dengan penuh pengertian dan pemahaman. Banyak Ahmadi-Ahmadi yang sudah tua-tua melakukan bai’at dengan sangat hati-hati, namun sering terjadi ia tergelincir juga karena syirik itu. Sebagai anggauta Jema’at kita harus meninggalkan keinginan nafsu, dan melangkah kedepan dengan hati yang suci bersih. Maka kewajiban setiap orang Ahmadi adalah harus menghindarkan diri dari semua kehendak nafsunya sambil mensucikan hatinya dan berdiri tegak diatas tauhid Ilahi. Sekalipun sudah melakukan bai’at banyak manusia tergelincir. Sebabnya adalah ia tidak memahami maksud dan tujuan bai’at itu dengan sesungguhnya. Sedangkan maksud dan tujuan bai’at itu adalah menyerahkan diri seluruhnya secara sempurna kepada kehendak Allah swt dan membersihkan diri dari setiap jenis syirik.”

Disatu tempat Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda : “ Allah swt menghendaki agar manusia memperlihatkan contoh kehidupan taqwa dan kebersihan serta kesucian hati sesuai dengan maksud dan tujuan Dia telah mendirikan Silsilah Ahmadiyah ini. Dia menghendaki kebersihan dan Dia menghendaki sebuah Jema’at yang suci dan bersih.” Maka kita lihat dunia sekarang semakin penuh dengan akhlaq dan perbuatan yang memalukan, tidak ada perhatian untuk memenuhi kewajiban hak-hak Allah swt dan tidak ada pula perhatian untuk memenuhi hak-hak kemanusiaan. Pertelingkahan dan permusuhan satu sama lain sudah merata keseluruh dunia. Orang-orang Islam membunuh orang Islam lainnya atas nama Tuhan atau atas nama Agama. Dari satu fihak dengan suara keras meneriakkan slogan ; “ Pemerintahan yang kami peroleh atas nama Islam akan kami dirikan sebuah pemerintahan agama Tuhan. Dari fihak lain demi kepentingan diri mereka sendiri menumpahkan darah orang-orang yang membaca dua kalimah syahadat, atas nama agama. Sekarang anggapan dunia terhadap negara Pakistan sebagai negara barbariyat yang zalim dan menakutkan. Semoga Allah swt mengasihani negara kita itu. Jema’at Ahmadiyah telah banyak mengeluarkan pengurbanan demi tegaknya negara itu. Setiap Ahmadi Pakistani harus ingat selalu kepada hal itu.

Sekarang jika ada yang bisa menyelamatkan negara ini dari kehancuran maka didalam lautan kegelapan kerusuhan dan permusuhan ini hanya terdapat satu-satunya bahtera untuk menyelamatkan mereka itu yang telah dirakit oleh Hazrat Masih Mau’ud a.s. yang dengan karunia Allah swt sekarang ini kita sedang berada didalamnya. Maka kita harus berusaha secara khas membuat diri kita menjadi anggauta yang sesungguhnya dari pada penghuni bahtera itu. Kita harus memanjatkan do’a yang khas sambil merundukkan kepala dihadapan Allah swt bagi kemaslahatan bangsa sendiri yang tengah berada dalam suasana kemelut yang tidak menentu itu. Berhati-hatilah dalam setiap perlakuan,jangan mengikuti langkah mereka yang menamakan diri pemimpin bangsa secara membabi buta tanpa berfikir secara bijak, sampai merusak kehidupan diri sendiri dan kehidupan bangsa. Bagaimanapun hal itulah dua macam tanggung jawab setiap anggauta Jema’at khasnya bagi Ahmadi asal Pakistan. Kemanapun kita pergi dimuka bumi ini nampak keadaan dunia sekarang sudah bertamabah kacau. Para anggauta Ahmadi harus memberi perhatian penuh kepada situasi zaman sekarang ini kemudian memanjatkan do’a khas kepada Allah swt.

Orang-orang Ahmadi yang telah dilimpahi kemudahan oleh Allah swt didalam kehidupan mereka, kadangkala mereka lupa kepada kedudukan mereka sebagai orang-orang Ahmadi. Mereka berlebihan dan melampaui batas didalam menjalani kehidupan duniawi mereka. Tentang orang-orang seperti itu telah diterima banyak laporan. Mereka telah banyak melampaui kebiasaan hidup sebagai anggauta Jema’at. Pekerjaan yang paling penting demi menegakkan tauhid Ilahi yang merupakan tujuan penciptaan manusia yaitu beribadah kepada Allah swt dan menjaga kewajiban shalat, tidak diberi perhatian sepenuhnya oleh mereka itu. Jadi, perkara ini betul-betul sangat mengkhawatirkan Jema’at, dan jika ada kelemahan apapun diantara sesama kita hendaknya jangan menjadi sasaran firman Tuhan ini yaitu ?????? ???? ???????? dia bukanlah dari antara keluarga engkau. ?????? ??????? ???? ????????‌ ‌???????? ?????? ?????? ?????sebenarnya dia adalah seorang yang amal perbuatannya tidak baik.(Surah Hud : 47) Semoga jangan terjadi, semoga jangan terjadi, orang yang telah melakukan bai’at jangan sampai mempunyai kedudukan seperti itu dipandangan Allah swt. Melihat keadaan seperti itu kita harus merasa takut sehingga bulu roma kita akan berdiri. Semoga Allah swt memberi taufiq untuk melakukan amal perbuatan yang menurut pandangan-Nya adalah amal saleh. Hendaknya didalam fikiran kita jangan timbul keinginan menetapkan sendiri kedudukan ruhani kita. Melainkan kita harus berusaha mencapai kedudukan ruhani yang telah diberitahukan oleh Hazrat Imam Zaman kepada kita.

Beliau bersabda : “ Selama Jema’at kita tidak berusaha mencapai martabat Taqwa Jema’at tidak akan memperoleh keselamatan. Dan Allah swt tidak akan memberi perlindungan.” Selanjutnya beliau a.s. bersabda : “ Sekalipun Allah swt telah berjanji kepada Jema’at bahwa Dia akan memberi perlindungan kepada Jema’at dari musibah (wabah ta’un) akan tetapi didalam perjanjian itu mengandung syarat ???? ??????????? ????????????? ??????? yakni orang yang tidak mencampuri imannya dengan perbuatan zulum (khianat) dialah yang akan berada didalam keselamatan. Pada zaman ini banyak sekali berbagai jenis musibah tengah berlaku dimana-mana diseluruh dunia. Untuk mendapat keselamatan dari bencana-benaca itu juga harus mengikuti peraturan atau persyaratan yang telah dijelaskan oleh Hazrat Masih Mau’ud a.s. Beliau bersabda : “ Tentang “daar” (rumah) juga sama syaratnya telah ditentukan yaitu ?????? ?????????? ??????? ???? ????????????? perkataan ??????? disini maksudnya adalah kecuali mereka melakukan jenis itha’at yang disertai dengan merendahkan diri. Selama manusia melakukan amal dengan niyyat yang baik maka barulah ia akan berada didalam “daar” (Jema’at) itu. Dan hanya menda’wakan diri sebagai orang mukmin sama sekali tidak ada faedahnya. Selama manusia tidak mau merendahkan diri maka semua pendakwaannya tidak ada faedahnya sama sekali sebagai mukmin atau tidak ada faedah dari pernyataan bai’atnya.”

Demikianlah tolok ukur amal perbuatan kita yang diharapkan oleh Hazrat Masih Mau’ud a.s. dari pada kita orang-orang Ahmadi. Jadi setiap orang Ahmadi harus berusaha melakukan kehidupan diatas jalan taqwa dan memiliki sifat keta’atan serta mempunyai perangai merendahkan diri yang bermutu setinggi-tingginya. Dan dengan cara inilah yang bisa membimbing kearah jalan untuk meraih dreajat ruhani yang tinggi yang telah diisyarahkan oleh Hazrat Masih Mau’ud a.s. Mengenai hal itu Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda : “Jika Jema’at kita ini mau menjadi Jema’at yang sejati maka mereka harus bersedia menghadapi maut. (menghadapi berbagai macam kesulitan dan kesusahan). Mereka harus menghindarkan diri dari perkara-perkara nafsani dan kehendak-kehendak nafsani mereka dan mereka harus mengutamakan kehendak Allah swt diatas semua kehendak nafsu duniawi mereka.

Banyak sekali manusia menjadi binasa disebabkan perbuatan riya dan kelalian mereka. Banyak sekali jenis perbuatan riya dan perbuatan-perbuatan tercela yang membinasakan manusia. Kerana itu kita setiap waktu harus mengadakan koreksi terhadap diri sendiri, apabila nampak kejanggalan atau sesuatu hal yang patut diperbaiki harus berusaha untuk segera memperbaikinya. Setiap orang harus mengawal nafsu pribadinya kearah perbaikan. Dan harus selalu mengadakan koreksi pada diri pribadinya. Perlu diingat bahwa seseorang akan berhasil melakukan perbaikan terhadap dirinya apabila ia tidak berlaku keras kepala dalam sesuatu perkara. Ia akan merasa bahwa setelah masuk kedalam Jema’at Hazrat Masih Mau’ud a.s. kehidupan didunia ini mempunyai tujuan, yaitu menunjukkan contoh kehidupan yang baik dan suci kepada yang lain dan mengamalkan hukum-hukum Allah swt untuk meraih keridhaan-Nya. Dan hal itu disertai dengan perbaikan dirinya bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan Ahmadiyyah dan Islam hakiki dan untuk memberi bimbingan kepada orang lain.

Sehubungan dengan itu Hazrat Masih Mau’ud a.s. memberi nasihat sebagai berikut : “ Setiap orang non Ahmadi yang berjumpa dengan kalian ia akan memperhatikan perangai kalian. Dan ia akan memperhatikan bagaimana prilaku kalian, akhlaq dan budi pekerti kalian, serta menilai bagaimana disiplin kalian didalam menta’ati peraturan, dan disiplin kalian dalam menta’ati hukum-hukum Allah swt. Jika mereka menjumpai semua tidak baik, maka mereka akan terpedaya oleh kalian. Maka ingatlah kalian kepada perkara itu semua.” Ditempat lain beliau bersabda lagi : “ Pada sa’at ini Allah swt tengah mempersiapkan sebuah Jema’at orang-orang saleh dan jujur, maka kita harus memperlihatkan contoh “sidq” atau kejujuran yang sebenarnya. Apa artinya “sidq” itu? Beliau a.s. jelaskan : “ Yaitu apabila keadaan manusia secara am keadaannya jujur dan mencintai ketulusan. Dan “sidq” atau kejujuran menjadikan manusia pandai dan bijak. Dan ketulusan itulah yang bisa menarik sidq secara luar biasa, yang membuat manusia mampu melihat Allah swt. Apabila manusia mampu melihat Allah swt maka ia bisa meraih ma’rifat ke Esaan Allah swt. Apabila ia telah memperoleh ma’rifat Allah swt maka perhatiannya akan selalu terpaut kepada itha’at yang paripurna kepada hukum-hukum Allah swt. Dan ia akan mendapat irfan hakiki Allah swt. Dia akan membenci setiap jenis perkara yang berbau syirik. Ia memperoleh ilmu yang sebenarnya untuk menjadi hamba Allah swt yang sejati. Ia memperoleh kekuatan untuk bersabar dalam menghadapi berbagai jenis kesulitan, musibah dan cobaan-cobaan yang menimpa dirinya. Timbullah tawakkal sejati kepada Allah swt didalam hatinya. Timbulah perhatian khas untuk mengamalkan semua akhlaq hasanah yang setinggi-tingginya.

Pendeknya contoh sidq yang luhur untuk melaksanakan hak-hak Allah swt dan hak-hak sesama manusia setiap sa’at memberi bimbingan untuk mendapatkan pertolongan dan dukungn dari Allah swt.” Demikianlah secara ringkas maksud dan tjuan Jema’at yang telah dijelaskan oleh Hazrat Masih Mau’ud a.s. dan Jema’at orang-orang sadiq seperti itulah yang sedang dipersiapkan oleh Allah swt. Jika kita mengoreksi diri kita sambil membandingkan dengan sifat-sifat tersebut diatas maka timbullah perasaan didalam hati kita. Dalam keadaan demikian kita harus rujuk kepada Allah swt dan setiap sa’at memohon do’a sambil merundukkan kepala dihapan-Nya. Untuk melangkah diatas jalan itu juga tanpa ada karunia Tuhan kita tidak dapat melakukannya. Walaupun dengan sekuat tenaga kita melakukannya namun jika tidak ada karunia dari Allah swt hal itu tidak mungkin berhasil. Semoga setiap orang dari kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang melangkah diatas jalan Taqwa dan termasuk dalam golongan orang–orang yang disebut oleh Hazrat Masih Mau’ud a.s. bahwa Allah swt menghendaki Jema’at orang-orang yang diselamatkan dari api kejahatan dan golongan orang-orang yang mukhlis dan muttaqi. Dan siapakah golongan orang-orang muttaqi itu ? Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda : “ Orang-orang muttaqi adalah mereka yang mendahulukan kepentingan agama dari pada kepentingan dunia sesuai dengan pernyataannya diwaktu bai’at. Pernyataan diwaktu bai’at maksudnya adalah syarat-syarat bai’at. Orang-orang muttaqi itu senantiasa berusaha menempatkan diri mereka sesuai dengan syarat-syarat bai’at itu.

Semoga Allah swt menjadikan kita orang-orang yang mendahulukan kepentingan agama kemudian memasukkan kita kedalm golongan orang-orang muttaqi, dan semoga kita menjadi orang-orang yang memahami betul hakikat dan pentingnya bai’at kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. tentang mana beliau a.s. sendiri telah menjelaskannya. Semoga kita tidak menjadi orang-orang yang mementingkan diri sendiri dan tidak menjadikan orang-orang tinggi hati dan egoistis dan semoga Tuhan tidak menjadikan kita orang-orang yang menentang perintah-perintah Allah swt. Dan semoga kita menjadi tauladan bagi orang-orang lain. Supaya keturunan kita dimasa mendatang mengikuti langkah-langkah kita seperti itu dan mereka menjadi orang-orang yang selalu mendo’aka kita. Dan semoga anak-anak keturunan kita selalu mendo’akan orang-orang yang telah memberi bimbingan mereka sehingga mendapatkan hidayah masuk kedalam golongan orang-orang beriman. Insya Allah Jema’at ini memang akan maju dan akan berkembang dengan pesat. Kita menyaksikan semenjak seratus tahun silam Jema’at ini terus berkembang maju dengan pesat kerana tangan Allah swt selalu berada diatas Jema’at ini. Dan setiap tahun Jema’at ini mengumpulkan beratus-ratus ribu orang-orang yang bertabi’at baik dan lurus. Semoga Allah swt memperkuat keimanan orang-orang yang baru menggabungkan diri kedalam Jema’at ini dan semoga Dia menjadikan mereka orang-orang mukhlis dan bersyukur kapada Allah swt. Semakin banyak jumlah anggauta Jema’at ini semakin besar juga api perlawanan terhadap Jema’at ini disebabkan semakin berkobarnya perasaan hasad dan dengki mereka. Para penentang Jema’at selalu berfikir untuk mencelakakan Jema’at dan untuk melumpuhkan usaha-usaha Jema’at ini hingga binasa. Dikala tengah berkobarnya api perlawanan dan tindak kekejaman terhadap Jema’at ini, mereka menanti kehancursan Jema’at ini. Akan tetapi karunia Allah swt pun semakin meningkat keatasa Jema’at ini. Semoga Allah swt menutupi kelemahan-kelemahan kita dan selalu menurunkan karunia-Nya dan kasih sayang-Nya diatas kita semua. Dan semoga setiap usaha jahat pihak lawan Jema’at selalu menghadapi kegagalan dan kebinasaan.

Semua keberhasilan Jema’at tidak hanya nampak kepada kita semua namun ia nampak kepada para penentang Jema’at juga. Sebab sebelumnya sudah terdapat janji Allah swt kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. dan beliau selalu memberi ketenangan kepada Jema’at melalui janji-janji Allah swt itu. Disatu tempat Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda : “ Suatu zaman akan tiba apabila para pengikiut beliau a.s. akan terus menerus mendapat kemajuan, dizaman kehidupan kita atau dizaman yang akan datang. Allah swt telah berjanji bahwa Raja- raja akan mencari barkat dari pakaian engkau. Nubuatan ini masih ditunggu kesempurnaannya. Bersabda lagi: Merupakan sunnah Allah swt bahwa Dia memilih kelompok orang-orang buta huruf dan miskin untuk beriman kepada Utusan-Nya. Dan mereka akhirnya selalu meraih kemenangan dan kejayaan. Hal ini tidak membuat kami hairan apabila para pengikut beliau bukan orang-orang kaya raya. Mereka pasti orang-orang kaya, akan tetapi penyesalan akan timbul apabila orang-orang itu setelah menjadi kaya-raya kemudian mereka menjadi lengah dan mendahulukan urusan-urusan dunia.

Maka demikianlah nasihat Hazrat Masih Mau’ud a.s. Jema’at Ahmadiyah ditaqdirkan untuk maju dan menang, insya Allah !! Akan tetapi setelah mendapat kemajuan dan kejayaan itu orang-orang Ahmadi jangan hendaknya mendahulukan kepentingan dunia diatas kepentingan agama dan jangan menjadi lengah terhadap Allah swt. Semoga Allah swt memberi taufiq kepada setiap orang Ahmadi untuk menunaikan kewajiban-kewajibannya. Semoga Allah swt memberri taufiq kepada mereka untuk menyempurnakan keinginan dan harapan-harapan Hazrat Masih Mau’ud a.s. dan semoga Dia melindungi mereka dari setiap keburukan yang telah beliau jelaskan. Dan semoga kita semua menjadi pewaris do’a-do’a beliau a.s. Alihbahasa dari Audia Urdu oleh Hasan Basri

Pengabulan Doa

Mengenai pengabulan doa Mirza Tahir Ahmad bersabda:
"Di Ghana ketika saya sampai disana ada seorang chip (kepala suku) yang namanya Tuan Nana Auzifu yang beragama Kristen. Ia datang berjumpa denganku pada malam pertama kunjunganku kesana. Setelah shalat dalam suatu majelis ia menzahirkan keinginannnya untuk baiat (masuk Islam) di tangan saya. Ketika saya tanyakan penyebabnya ini kepada Tuan Mubaligh disana, maka beliau menceritakan kejaddiannya. Aku akan memberitahukan kepada saudara-saudara. Ia mempunyai kepercayaan khusus dengan kepercayaan suatu suku. dalam diri orang-orang itu ada satu kepercayaan yang sangat kuat. setiap kali istrinya hamil senantiasa keguguran dan belum pernah kehamilannya itu sampai pada waktu yang sempurna. ia menyampaikan keprahitannya ini pada pendeta-pendeta Kristen dan juga pada paranormal dan tidak memberikan hasil apa-apa. Akhirnya ketika ia sudah putus asa, ia berbicara dengan Imam Wahhab (Mubaligh Ahmadiyah Ghana) dan berkata, "Aku adalah seorang Kristen, akan tetapi keimananku pada agama Kristen ini sudah hilang. Aku mendengar mengenai orang tua yaitu tuan senantiasa berdoa dan Tuhan mengabulkannya. Maka tulislah semua cerita saya ini pada Imam tuan dan katakan kepada beliau kalau kami berada dalam musibah. doakanlah untuk kami.

Selanjutnya beliau (Imam Wahab) setelah menulis surat permohonan doa mengirimnnya kepada saya. Aku tidak tahu mengapa hal ini terjadi. Allah taala membuatku seprti ini dimana dalam jawabannya aku menulis: tuan akan mendapat putera yang sangat tampan dan berumur panjang. Ketika kehamilan istrinya sudah sampai pada kesempurnaan maka dokternya mengatakan bahwa tidak hanya anaknya saja akan mati, bahkan ibunya juga akan mati. Keadaan anak adalah seprti ini dimana ia akan sangat membahayakan jiwa istri kamu. Oleh karena itu gugurkanlah janin yang ada di dalam rahimnya.

Kepala suku itu berkali-kali berkata, "kami tidak akan melakukannya". Surat dari Imam Jemaat Ahmadiyah sudah datang pada saya, tidak ada kesulitan pada istri saya dan tidak juga akan ada masalah pada anak saya yang akan lahir. Kemudian pada setiap minggu ia datang untuk mengingatkan akan doa itu. Selanjutnya Allah taala menganugerahkan dia dengan anak yang sangat tampan. istrinya benar-benar sehat,mereka tidak merasakan kesulitan apapun juga. Aku ingat telegram yang ia sampaikan kepadaku. ia menulis, "GOD HAS BLESSED ME WITH A BOUNDING SOUND" yang maksudnya adalah Tuhan telah menganugerahkan kepadaku seorang anak laki-laki yang menggembirakan. selanjutnya adalahkeinginannya yaitu ia ingin baiat di tanganku (masuk dalam agama islam) untuk itulah ia menungguku hingga berlama-lama.

(Majalah Khalid, Agustus 1988)